Bertemu “Nemo” di Karimata
Dulu hanya saya kenal dari nama sebuah band: Karimata. Kemarin saya dan Ahmad Yunus melihat sendiri dari dekat. Sepekan bersama nelayan setempat. Tidak ada listrik, sambungan internet maupun telpon. Ada pos angkatan laut, tapi tak ada petugasnya. Ada puskesmas tapi tak ada dokternya.
Tapi, ini pulau surgawi. Saya dan Yunus sepekat ini pulau terbaik dari yang kami kunjungi sejauh ini. Di samping karang, orang kadang datang untuk menyelam mutiara dan harta karun (laut di sini merupakan jalur lalulintas sejak zaman baheula). Tapi, harta karun sebenarnya adalah pulau itu sendiri. Pulau kecil dikelilingi karang, punya gunung berlapis-lapis dengan hutan terawat yang mengalirkan air bersih sepanjang tahun melalui 10 sungai.
Tanahnya juga subur: tumbuh kelapa, lada, vanilla, beragam buah dari mangga sampai pisang, dari jambu hingga durian. Tapi, fasilitas kesehatan dan pendidikan dasar sangat memprihatinkan. Hanya ada satu SD dan satu SMP yang baru setahun berdiri, sering libur karena tak ada guru. Puskesmas tidak ada dokter, bahkan mantri pun tidak. Warga yang sakit keras harus dibawa ke Ketapang atau Pontianak; pengobatan mungkin murah tapi untuk pergi dengan kapal perlu sekitar Rp 1 juta dan berkapal 10-15 jam.
Kami tidur di rumah kepala dusun yang juga nelayan. Dia mengantar kami berkeliling, ikut memasang dan menarik bubu (perangkap ikan), mengunjungi air terjun, masuk ke hutan.
Karang di sini masih bagus. Membuat saya tergoda untuk menyelam. Tidak ada jasa penyewaan peralatan Scuba (tabung oksigen dan perlengkapannya) di sini. Saya menyelam dengan peralatan tradisinal nelayan di sini: kompresor yang dihidupkan oleh mesin kapal. Berisiko lumpuh sebenarnya. Tapi, saya kira lumayan hasilnya, saya mendapat foto ikan “nemo” yang saya cari dan kurang beruntung menemukannya sejak di Mentawai dan Aceh. (Farid Gaban)
Salam lestari,..
Trimakasih yg tak terhingga buat mas Farid n mas Yunus,..
Ini sebuah perjalanan yg sungguh membuka mati hati tuk lbh mengenal alam indonesia,..
Takjub mas,.bawah laut pulau karimata, jarang dikunjungi apa lg didokumentasikan,..lebih takjub lg dgn pernyataannya mas b2, kalau pulau ini yg terbaik dr yg prnah dikunjungi sebelumnya,..wooo, luar biasa
Sukses slalu buat mas b2,..
Smoga kembali lg ke Kalbar,.tuk menjamah puncak Gn Palung,
Membidik eksotisnya, bunga dan satwa liar,..
Good article . Will definitely copy it to my blog.Thanks.
pertama-tama trima kasih telah menjelajahi kalimantan…perkenalkn nama saya majid..saya brusan tau sepak trjang anda brdua dr senior saya,m.badri…slam kenal dr saya…mdhan2 ap yg ad lakukan mnjadi inspirasi bg khalayak trmasuk saya…JAYA LAH TRUS NUSANTARA
Halo mas farid n mas yunus,..
Sukses slalu buat XPDC nya,..Takjub skali pulau karimata,.
lbh takjub lg dgn coment mas,.pulau ini yg terbaik dr yg pernah pernah dikunjungi sbelumnya,..luar biasa, smoga bs membuka mata hati kt tuk lebih mengenal alam sendiri,..
Ditunggu mas,.merekam jejak eksotisnya tumbuhan n satwa di gn palung,.
Salam,.
In truth, immediately i didn’t understand the essence. But after re-reading all at once became clear.
mari kita berbuat untuk kelestarian Terumbukarang milik kita, satu orang berbuat semua merasakan manfaatnya, sekecil apapun kita lakukan.. sungguh !! ini Indonesia yang di banggakan, dan sekaligus menyedihkan..; terimakasih kawan atas gambar yang dibanggakan, salam…