JAM 09.00 pagi, selepas minum kopi, kami beranjak menuju salahsatu dermaga kecil di Sungai Kapuas. Langit masih tampak seperti hari sebelumnya. Kelabu. Tak tampak warna biru. Di dermaga kecil itu sudah terparkir beberapa sampan kecil.
Warga menggunakan sampan untuk menyeberang. Sekali jalan sekitar dua hingga lima ribu rupiah. Sampan menjadi salahsatu alat transportasi warga. Di pesisir Kapuas banyak rumah berdiri di atas air sungai. Untuk masuk ke pemukiman warga, mesti menggunakan sampan. Melewati jembatan-jembatan kecil. Menyusuri gang sungai. (more…)