Archive

Archive for August, 2009

Tengku Fuad dan Naskah Kuno

August 27th, 2009

Tengku Muhammad Fuad, salah satu pewaris Kesultanan Melayu di Riau, masih menyimpan naskah-naskah kuno terutama berkaitan dengan bisnis dan dagang. Di samping “Soerat Grant”(sertifikat kepemilikan), ada pula kwitansi dan surat saham atas kepemilikan penambangan timah di Johor, Malaysia, bertahun 1917.

Tengku Muhammad Fuad

Read more…

Raja Ali Haji (1808-1873): Bapak Bahasa Melayu

August 27th, 2009

Raja Ali Haji (1808-1873) dikenal sebagai penulis sejarah Melayu dan penggubah Gurindam Dua Belas. Lahir dan dimakamkan di Pulau Penyengat, seberang selat Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Read more…

Pulau Penyengat, Pusat Kesultanan Melayu

August 27th, 2009

Pulau Penyengat di seberang kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, adalah salah satu pusat Kesultanan Melayu klasik. Di situ kita masih menemukan naskah-naskah kuno, termasuk mushaf al Quaran dua ratus tahun, masjid unik, benteng, makam-makam, termasuk makam Raja Ali Haji, bapak bahaya Melayu dan penggubah Gurindam Dua Belas yang terkenal.

Masjid Sultan Riau, Penyengat

Read more…

Mencicipi Buah Naga Batam

August 24th, 2009

Manis dan warnanya benar-benar menggoda terutama di siang terik Ramadhan. Buah naga belum begitu populer di Indonesia. Kita susah menemukannya di Jakarta. Di Batam, Riau, sejumlah petani dan investor agribisnis kini mulai melirik jenis buah ini.

Buah Naga dari Batam

Read more…

Berteman dengan Tikus

August 24th, 2009

Jika kami berpikir ekspedisi ini heroik, jelaslah kami keliru. Di Rantau Prapat, Sumatra Utara, kami bertemu dengan pemuda Malang, Jawa Timur, yang sudah setahun belakangan keliling Indonesia. Sendirian. Dia menyebut nama diri “Tikus”, bekali-kali saya tanya nama aslinya dia menolak menjawab. Tikus keliling Indonesia dengan ke timur (Lombok, Flores, Makassar) baru ke barat (Kalimantan, Sumatra) . Gelandangan sejati.

Tikus dan Vespanya

Read more…

Agustusan di Gunung Leuser

August 17th, 2009

Hari ini, Senin 17 Agustus 2009, Tim Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa tengah berada di Ketambe, Aceh Tenggara. Ini merupakan etape Banda Aceh - Medan yang ditempuh tim melalui kawasan pegunungan di Aceh.

Anak panjat pinang di Kutacane

Read more…

Meninggalkan Banda Aceh

August 14th, 2009

Tim Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa yang menyusuri Indonesia dengan sepeda motor, hari ini, Jumat 14 Agustus 2009 meninggalkan Banda Aceh. Dari ibukota provinsi paling barat, Farid Gaban dan Ahmad Yunus akan menuju Takengon, Medan, Pekanbaru, dan Dumai. Selanjutnya akan menyebrang ke Batam.

Terima kasih untuk kawan-kawan AJI Banda Aceh yang merelakan kantornya disinggahi dua motor kotor. Juga terima kasih yang tak terhingga untuk AirPutih Kantor Aceh dan Fauna & Flora International Program Aceh.

Ahmad Yunus dan Farid Gaban di Kantor AJI Banda Aceh. Foto: Radzie

Di Kilometer Nol

August 13th, 2009

Farid Gaban dan Ahmad Yunus memulai etape kedua ekspedisi dari Sabang, Pulau Weh, Aceh. Ujung Sebuah ujung Pulau Weh yang menjorok ke Samudra Hindia, tebing cadas tinggi yang gemuruh oleh debur ombak, dikenal dengan Kilometer Nol, titik paling barat negeri ini.

Farid dan Yunus di Sabang, Kiometer Nol

Peaceful, Colorful Aceh

August 2nd, 2009

Konflik berkepanjangan, tsunami hebat. Orang luar mengenal Aceh sebagai daerah yang menyedihkan. Kelam. Ada kesan umum pula, bahwa penerapan Syariah Islam di sini telah memupus sepenuhnya kegembiraan.

Kita bisa melihat Aceh dari sudut pandang lain pada Pekan Kebudayaan Aceh yang berlangsung 2-10 Agustus ini. Acara ini telah dibuka dengan pawai budaya pada 2 Agustus, namun baru diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 5 Agustus.

Read more…