Header image

http://bit.ly/hBzGBl.

Indonesia with its dozens of thousands of islands is like a great book waiting to be explored. What better way to love it than by getting to know it better?

Two journalists decided to do just that. One was Farid Gaban, a noted journalist with around 25 years of experience covering international events. The other, 20 years younger than Farid, goes by the name of Ahmad Yunus. (more…)

http://bit.ly/eAV2VJ

Ahmad and Farid kept a travelogue on Zamrud-Khatulistiwa.com, shot more than 70 hours of video tapes and took 10,000 photographs. They plan to write seven books from their journey. (more…)

http://bit.ly/hpcxFa

Not content with the availability of reliable information about the lives, history and customs of countless indigenous people scattered throughout Indonesia’s 17,000-plus islands, two intrepid journalists loaded up their touring motorcycles and set out to do the job themselves. (more…)

Oleh Eko Rusdianto, Makassar

Badannya tak kekar. Kalau jalan tak tegap, bila ingin membaca harus menggunakan kaca mata. Dia itu wartawan Pena Indonesia, mantan Redaktur Pelakasana Majalah TEMPO, pernah meliput perang Bosnia tahun 1992 untuk harian Republika. Namanya Farid Gaban. (more…)

Oleh Nurul Hayat, Pontianak

Selama perjalanan, Farid dan Yunus mengendai kendaraaan sendiri-sendiri. Yunus mengendarai Honda Win 100CC buatan tahun 2004 sedangkan Farid Gaban Honda Win 100CC buatan 2000.

Kedua motor itu telah melintas di aspal hotmix, sungai, bukit, jalan tanah serta naik kapal rotan, kapal sayur, feri penyeberangan, dan kapal perintis.

Sepeda motor itu juga dilengkapi dengan GPS tracker (geopositioning sattelite), sehingga perjalanan bisa dipantau secara “live” dari Jakarta. (more…)

Oleh Hasan Aspahani, Batam

“Di depannya, malam itu, saya jadi kecil hati bahkan untuk sekadar mengeluarkan Blackberry dari saku. Gadget mahal itu, tiba-tiba menjadi kemewahan yang tak berarti. Dia orang sangat sederhana.”

“Tadi kami tidak makan sahur,” kata Farid Gaban. Hah? Itu berarti 24 jam lebih dia dan mitra seperjalanannya Ahmad Yunus tidak makan. Sebab, sejak tiba di Batam sekitar pukul empat petang, dalam rangkaian ekspedisi jurnalistik berkeliling Indonesia, dia baru menyentuh makanan saat berbuka bersama Muhamad Nur - Koordinator Liputan Batam Pos, Pemenang Anugerah Adinegoro 2008 yang menjemputnya petang itu di pelabuhan Batuampar. (more…)

Oleh Deden Rosanda, Batam

Ambisi menjelajahi 100 pulau di Indonesia, membawa Farid Gaban dan Ahmad Yunus ke Batam. Pulau seluas 415 kilometer persegi ini masuk dalam agenda Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa yang mereka lakoni. Kemarin, dua jurnalis berpengalaman itu mampir ke redaksi Batam Pos. Cerita apa saja yang mereka bagikan?

Farid dan Yunus tiba di Graha Pena Batam, Batam Centre sekitar pukul 17.50 atau beberapa menit jelang buka puasa. Ia didampingi Pemimpin Redaksi Batam Pos, Hasan Aspahani dan Sulton, wartawan Posmetro Batam. Di ruang rapat redaksi berukuran kurang lebih 5 x 10 meter itu, Farid menceritakan misi perjalanan mereka. (more…)