Header image

Oleh: Ahmad Yunus

Ada hal lain yang menyenangkan dalam perjalanan ekspedisi Zamrud Khatulistiwa. Kita bertemu dengan banyak wartawan, mahasiswa, blogger, aktivis lingkungan, hingga komunitas film dan buku. Mulai dari Lampung, Padang, Aceh, Medan, Pontianak hingga Makassar. Mereka membantu perjalanan kami. Menyediakan tempat untuk menginap hingga memberi informasi soal pulau yang hendak kami liput. (more…)

Hari ini, Tim Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa akan melanjutkan perjalanan di wilayah timur nusantara. Saat ini di Makasar tengah menyusun jadwal dan menyesuaikan agenda dengan jadwal pelayaran. (more…)

Oleh Ahmad Yunus

Di malam pergantian tahun baru di Makassar, saya terkejut ketika membaca sebuah berita di harian Fajar, 31 Desember 2009. Ini berita kriminal yang terjadi di Enrekang. Judulnya “Wisatawan Inggris Dicopet di Atas Bus”. Berita ini dilengkapi dengan foto.

Si wisatawan terlihat panik di ruang pelayanan reserse polisi Enrekang. Namanya, Lewis Camron. Usianya 23 tahun. Ia kehilangan dompet. Isinya uang tunai USD 50, 50 dolar Singapura, dan 500 ribu rupiah. (more…)

Oleh Ahmad Yunus

Kapal kayu milik Turisi tersendat-sendat. Air laut surut. Lumpur menghalangi laju kapalnya. Mesin menderu. Baling kapal mencakar lumpur. Ia baru saja pulang dari Tawau, Malaysia. Belanja kebutuhan sehari-hari. Mulai dari gula, beras, ayam kampung, hingga bibit tanaman.

Kapalnya menyusuri perbatasan antara Malaysia dan Indonesia di Pulau Sebatik. Pekarangan Malaysia di Sebatik hanya ditumbuhi dengan bakau. Tak terlihat bangunan rumah. Apalagi kehidupan yang meramaikannya. Tak ada pancang yang mengibarkan bendera Malaysia. Apalagi menaruh tentaranya untuk menjaga pertahanan perbatasan. (more…)

Oleh Ahmad Yunus

Anwar duduk sendirian di atas sampan. Memakai topi lusuh menghindari dari sengatan matahari. Tangannya terampil memasang bibit rumput laut pada seutas tali yang membentang. Air laut merayap tenang. Dia memiliki sekitar 20 tali dengan panjang sekitar 100 meter. Sekali panen bisa menghasilkan sekitar satu ton rumput laut basah. Dua tahun sudah ia menanam rumput laut.

“Hasil dari penjualannya lumayan. Tidak repot mencari pembeli,” katanya. Harga satu kilogram rumput laut kering di Teluk Lombok, Sangatta, Kalimantan Timur sekitar 7.500 rupiah. Harga basahnya cuma dua ribu rupiah. Di Teluk Lombok ada sekitar 100 orang lebih pembudidaya rumput laut. (more…)

Oleh Farid Gaban
Kepulauan Derawan di Kalimantan Timur mengandung keunikan dan keindahan alam yang mengundang decak kagum. Salah satu yang terbagus di Indonesia.
Ada banyak lokasi penyelaman terumbu karang di pulau-pulau Derawan, Maratua, Sangalaki dan Kakaban. Dan di situ kita bisa menyaksikan pula matarays serta stingray (ikan pari), barisan barracuda dan lompatan lumba-lumba. Kita bisa melihat penyu bertelur dan menetas di Pulau Sangalaki, pulau yang juga berisi hewan seperti biawak dan burung maleo endemik.

Mahkota utamanya adalah Pulau Kakaban, yang terbentuk akibat peristiwa geologis 20.000 tahun lalu. Pulau atol Kakaban memiliki wisata selam terbagus, di samping yang paling unik, danau air payu yang luas tempat jutaan ubur-ubur hidup. Kakaban sering disebut sebagai The Temple of Life on Earth dan oleh Unesco diusulkan sebagai warisan dunia yang layak dilestarikan. (more…)

Oleh Ahmad Yunus

Menjaga stamina dalam menulis catatan perjalanan membutuhkan waktu dan energi tersendiri. Terkadang begitu mudah menuliskannya. Namun seringnya tersendat. Penyakitnya macam-macam. Mulai kecapean. Hilang konsentrasi. Sampai kurangnya menyediakan waktu untuk menjaga displin menulis.

Kegiatan ini membutuhkan mental baja. Displin dalam menulis. Wawancara dan bercerita. Melihat sudut pandang. Mencari tema yang kuat. Hingga merapikan data. (more…)

Oleh Ahmad Yunus

Jutaan ubur-ubur melayang dalam payau di sebuah danau. Sebagian ubur-ubur yang bertubuh tambun dan kecoklatan menempel pada alga hijau yang menyerupai hamparan karpet. Air danau terasa dingin. Hening. Semakin jauh tampak gelap. Cahaya matahari memudar.

Kaki atau tentakel dari ubur-ubur meraba untuk menangkap sinar matahari. Sementara bagian tubuhnya yang menyerupai payung berada di bawah. Mereka tengah memasak untuk menghasilkan makanan. (more…)

Oleh Ahmad Yunus

Seekor Manta Ray mendekat. Lebar bentangan sayapnya hingga 3 meter. Ekornya melambai lepas. Menari di atas permukaan laut. Mulutnya melebar. Memasukan air dan ribuan plankton. Melayang pelan dan halus. Berputar bersama kelompok Manta Ray yang lainnya. Indah seperti kibasan tarian sufi Jalaluddin Rumi.

Saya membayangkan di belakang tarian Manta Ray itu terdengar sajian orkestra musik klasik. Lautnya biru. Terumbu karang terlihat jernih. Menakjubkan dan sungguh memukau mata. Ini pertama kali saya melihat Manta Ray. Perutnya putih dan punggungnya berwarna hitam mengkilat. (more…)

Oleh: Ahmad Yunus

Bagaimana rasanya memiliki intan yang usianya sudah 250 tahun? Seorang pemasang iklan yang mewarisi intan tersebut hendak menjualnya. Si pemasang iklan mengaku intan sebanyak 20 biji ini termasuk berlian langka. Dan jarang di dunia. Jenis batu intan ini adalah cempaka hijau. Intan ini sudah dalam bentuk giwang. Ia menjualnya senilai 1,5 milyar! (more…)